5 Contoh Pidato Tentang Pendidikan Yang Singkat, Padat dan Jelas
Pidato Tentang Pendidikan adalah sebuah teks orasi bermuatan pendidikan dengan berbagai macam tujuan, contoh untuk memotivasi peserta didik, memotivasi guru, mengembangkan materi pendidikan dan keperluan lain yang berkaitan dengan pendidikan. Contoh pidato tentang pendidikan yang saya share tentu bukan pidato tentang pendidikan dengan pembahasan panjang lebar sehingga membutuhkan durasi panjang, melainkan pidato pendidikan yang singkat, padat dan jelas.
Contoh pidato tentang pendidikan ini sangat cocok untuk anda yang akan menjadi pembicara dalam kegiatan bertema pendidikan, mengisi acara dan atau mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia dengan tema pendidikan. Nah, tentunya anda sudah tidak sabar kan seperti teks pidato tentang pendidikan yang saya share. Silakan anda simak, dan anda boleh copy paste teks pidato ini.
Contoh pidato tentang pendidikan ini sangat cocok untuk anda yang akan menjadi pembicara dalam kegiatan bertema pendidikan, mengisi acara dan atau mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia dengan tema pendidikan. Nah, tentunya anda sudah tidak sabar kan seperti teks pidato tentang pendidikan yang saya share. Silakan anda simak, dan anda boleh copy paste teks pidato ini.
5 Contoh Pidato Tentang Pendidikan
1. Pidato Tentang Pendidikan Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan
Assalamu alaikum wr.wb.
Yang terhormat bapak/ibu guru serta dewan juri dan teman-teman yang saya
sayangi
Salam sejahtera untuk kita semua
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga kita dapat dipertemukan dalam ajang FLS2N ini.
Pada kesempatan ini, saya akan berpidato dengan judul Bangga Berbahasa
Indonesia dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penentuan judul ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan saya dengan semakin
banyaknya kalangan remaja yang salah mengucapkan Bahasa Indonesia, dengan
melihat iklan maupun sinetron yang menggunakan bahasa gaul sehingga dengan
mudah ditiru oleh kita semua.
Pada zaman sekarang ini yang serba maju banyak orang tua yang
berlomba-lomba mengikuti tren yang memilih mendidik kita semua berkomunikasi
menggunakan bahasa Inggris. Sebenarnya tidak buruk karena bahasa Inggris
merupakan bahasa internasional. Tetapi kita tetap harus menjunjung tinggi bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
Pertanyaannya apakah kita bangga saat kita berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar? Tentunya kalau bukan kita, siapa lagi yang harus bagga berbahasa
Indonesia. Tetapi kenyatannya bahasa Indonesia seperti dinomor duakan, karena
kebiasaan mencampur adukan bahasa Indonesia dengan bahasa asing, bahasa gaul
membuat bahasa Indonesia semakin terpuruk keberadaaannya.
Pemerintah memiliki peran penting dalam membuat kebijakan tentang
penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar kepada media masa, baik
melalui televisi, majalah, surat kabar, dan internet. Kebijakan tersebut untuk
membendung penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak baku di berbagai media massa.
Kita semua perlu keteladanan, keteladanan dan kebiasaan yang harus benar-benar
kita ubah. Karena saya yakin keteladanan dan kebiasaan itu kunci utamanya.
Masalah tersebut menjadi keprihatinan kita bersama. Kita harus melakukan suatu
tindakan walaupun tindakan itu sangat sederhana. Sehingga kita terbiasa menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Marilah kita semua sebagai warga negara Indonesia mempunyai kewajiban
menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, menjaga dan
melestarikannya sehingga tidak hilang diterjang kemajuan jaman. Bahasa adalah
warisan budaya yang menjadi pembeda antara bangsa yang satu dengan bangsa yang
lainnya. Maka ketika kita sudah tidak lagi bangga berbahasa Indonesia, artinya
kita sudah kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya
adiluhung. Mari kita lestarikan Bahasa Indonesia, kalau bukan kita yang
melestarikan, siapa lagi?
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, saya mohon maaf jika ada
kesalahan. Saya berharap kita termotivasi menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Atas perhatian teman-teman dan bapak/ibu guru serta dewan juri, saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamu alaikum wr.wb.
2. Pidato Tentang Pendidikan Hari Pendidikan Nasional
Assalamu alaikum wr.wb.
Saudara-saudara sekalian !Yang saya
hormati.
pada hari ini, kita semua berkumpul disini untuk memperingati hari pendidikan Nasional, yang tepatnya jatuh pada tanggal 2 Mei 20...
Saudara sekalian yang saya hormati, Dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional ini, semoga kita lebih semangat dan bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama. Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 20.. pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain. Alternatif yang didentifikasikan adalah :
pada hari ini, kita semua berkumpul disini untuk memperingati hari pendidikan Nasional, yang tepatnya jatuh pada tanggal 2 Mei 20...
Saudara sekalian yang saya hormati, Dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional ini, semoga kita lebih semangat dan bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama. Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 20.. pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain. Alternatif yang didentifikasikan adalah :
- Penambahan daya tampung SLP yang dilakukan baik dengan
penambahan sekolah baru
- Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
- Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi,
modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain
- Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar
sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat..
Ki Hajar
Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai
berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat”
tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara
mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga
adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti”
(memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan
aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek
psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk
mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi
manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau
mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar
dengan rakyat.
Semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.
Untuk Itu, marilah kita sebagai orang tua untuk ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita, jangan kita terlalu berharap dan mengharapkan semuanya yang berhubungan dengan pendidikan adalah tanggung jawab para ibu/bapak guru semata, tapi kita juga sebagai orang tua, wajib memberikan apresiasi yang lebih dalam mendidik anak-anak kita semua.
akhir kata dari saya ucapkan
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.
Untuk Itu, marilah kita sebagai orang tua untuk ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita, jangan kita terlalu berharap dan mengharapkan semuanya yang berhubungan dengan pendidikan adalah tanggung jawab para ibu/bapak guru semata, tapi kita juga sebagai orang tua, wajib memberikan apresiasi yang lebih dalam mendidik anak-anak kita semua.
akhir kata dari saya ucapkan
Wassalamualaikum Wr.Wb.
3. Pidato Tentang Pendidikan Berkarakter
Assalamualaikum Wr.Wb.
Marilah kita panjatkan puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, berkat karunia dan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, kita dapat berkumpul di pagi ini dalam keadaan yang sehat walafiat.
Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memperjuangkan nilai dan agama yang luhur ini hingga sampai kepada kita semua.
Terima kasih saya ucapkan atas waktu dan tempat yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat tentang pendidikan karakter yang harapannya kelak para generasi muda yang mempunyai visi besar dalam membangun bangsa ini.
Saya juga berharap semoga apa yang akan saya sampaikan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya sendiri dan kepada semua yang dapat hadir di tempat ini.
Hadirin yang saya hormati,
Saat ini Bangsa kita tengah menghadapi persoalan yang sangat serius, yaitu menurunnya moral di kalangan remaja. Banyak remaja yang sudah terpengaruh oleh sikap hidup hedonis dan kehidupan yang mengabaikan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Hal ini bisa dilihat dari data yang telah disampaikan oleh beberapa lembaga. Misalanya, Salah satu lembaga independen memaparkan fakta yang mencengangkan, bahwa 65% remaja saat ini sudah pernah melakukan hubungan seksual seperti ciuman, seks bebas dan bahkan berhubungan dengan sesama jenis.
Tidak hanya itu, data yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak kalah mengherankan. Mereka mengeluarkan data bahwa pengguna narkoba dari golongan remaja mencapai 79% pada tahun 2015.
Angka ini mengalami kenaikan sekitar 20% dari tahun lalu. Bahkan mereka juga menyatakan bahwa setiap 7 menit terdapat korban yang meninggal dunia akibat penggunaan narkoba.
Hadirin yang saya hormati,
Data-data tersebut sudah cukup membuktikan apa yang sedang terjadi saat ini. Lantas, dimanakah peran pendidikan sekolah, guru dan orangtua?
Mengapa para remaja saat ini terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kita?
Setelah diteliti ternyata pemuda atau remaja saat ini telah kehilangan karakternya sebagai ksatria. Hal ini disebabkan lemahnya pendidikan karakter yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun di rumah.
Lebih dari itu, sekolah saat ini hanya mengutamakan pendidikan yang mengejar hasil berupa nilai daripada mendidik anak agar mempunyai karakter yang baik dan mulia.
Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya jam Pendidikan Moral dan Pancasila (PPKN) di sekolah. Oleh sebab itu, yang kita butuhkan saat ini adalah contoh pendidikan karakter agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi.
Demikanlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan dan mohon maaf apabila ada perkataan yang tidak berkenan di hati. Akhir kata.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
4. Pidato Tentang Pendidikan Moral
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam yang telah memberikan segenap limpahan rahmat serta nikmat kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati udara segar serta dapat berkumpul dalam suasana kekeluargaan yang berharga pada hari ini.
Kedua kalinya, marilah kita senantiasa mengenang dan mencintai baginda Nabi besar Muhammad Saw yang telah memberikan tuntunan serta bimbingan kepada kita semua sehingga kita berada pada jalan yang diridhoi oleh Allah Swt.
Bapak/Ibu dan para hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat tentang pentingnya pendidikan moral dalam kehidupan kita sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun dan etika.
Pidato singkat ini saya tujukan terkhusus untuk diri saya sendiri dan pada umumnya kepada para hadirin sekalian.
Bapak/Ibu para hadirin dan sahabat-sahabatku semuanya
Suatu bangsa akan lemah ketika masyarakatnya sudah tidak bisa menunjukkan moral dalam bertingkah laku.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu menjaga moralitas kita dari pengaruh-pengaruh buruk yang dapat merusak nilai kearifan yang sudah kita jalani sekarang ini.
Dewasa ini kehidupan manusia semakin di permudah, semua fasilitas yang ada semakin memanjakan kita semua, kemajuan teknologi kian memudahkan kita untuk menjalankan berbagai macam aktivitas.
Kita tidak boleh dengan mudahnya terbuai yang kemudian menyalahgunakan kemudahan-kemudahan yang kita dapat. Kita harus memanfatkannya untuk tujuan-tujuan yang bersifat positif.
Bapak/Ibu sekalian….
Merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi orangtua untuk selalu memantau putra-putri kita agar terhindar dari berbagai macam potensi pengaruh buruk yang dapat merusak moral dan akhlak mereka.
Orangtua harus senantiasa memberikan nasehat yang mendidik kepada seorang anak. Ini sangatlah penting sebagai pondasi untuk membentengi anak-anak dari sesuatu yang dapat menjerumuskan ke perilaku-perilaku yang tidak baik.
Caranya dengan mengajari mereka pendidikan agama sejak dini, memberikan informasi-informasi yang membuat mereka bersemangat untuk mau belajar, mengajak mereka ke suatu tempat yang sarat akan edukasi moral dan karakter.
Tidak hanya itu, kita juga harus rela menyisihkan waktu untuk mendengar curhatan-curhatan anak-anak, keluh kesah mereka dan akhirnya bisa memberi cara pandang baru untuk melihat suatu masalah serta menemukan solusinya.
Sahabatku sekalian yang saya cintai..
Betapa pentingnya arti sebuah moral. Bangsa Indonesia ini tidak akan mampu menopang kokohnya pilar kebhinekaan ketika adat ketimuran yang santun dan ramah sudah hilang dari kehidupan sehari-hari.
Maka sebab itu, marilah kita untuk tetap menjunjung tinggi nilai moral, etika bermasyarakat, karakter gotong royong, nuansa tenggang rasa dan menghargai perbedaan.
Dimulai dari kita sebagai orangtua, kemudian kita ajarkan kepada anak-anak kita, agar bangsa yang majemuk ini senantiasa terhindar dari kemungkinan yang tidak kita inginkan.
Semoga kita tetap dalam lindungan dan rahmat yang dianugerahkan oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, semoga memberikan manfaat bagi kita semua dan apabila ada sepatah kata yang kurang berkenan di hati, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
5. Pidato Pendidikan Bahasa Jawa Berbakti Kepada Orang Tua Merupakan Pendidikan Karakter
Bismillahirohmaanirohiim
Assalamualaykum Wr. Wb.
Kawilujengan,
rahmat, saha berkahipun Gusti Allah mugi tansah tumedhak lan kasarira kita
sedaya.
Ketua
panitia lomba ingkang dahat kinurmatan, bapak-ibu guru ingkang dahat
kinurmatan, para rawuh ingkang luhur ing budi, kanca-kanca peserta lomba
ingkang daktresnani.
Mangga
kita sedaya tansah ngonjukaken puja astawa puji astuti raos syukur wonten
ngarsa dalem Allah swt. dene ing wekdal (enjing, siyang) menika kita tansah
pinaringan kasarasan, kekiyatan sami saged makempal wonten ing papan punika.
Sholawat
saha salam kita aturaken wonten ngarsanipun Nabi Muhammad Saw. minangka
rahmatan lil alamin, para kulawarga, para sahabatipun, lan para padherekipun
ingkang tansah setya bekti dumugi puputing jaman.
Saben
tiyang menika mesthinipun anggadhahi tiyang sepuh. Kita sedaya ugi mangertos
menawi tiyang sepuh punika tansah nyambut damel kanthi tumemen, ngupadaya supados
putranipun saged kados lare umum ingkang saged kagayuh menapa ingkang
dipunbetahaken.
Mula
saking menika, wonten kalodhangan punika kula badhe angandharaken babagan
wigatinipun ngabekti kaliyan tiyang sepuh.
Para
rawuh ingkang luhur ing budi mesthinipun sami mangertos bilih wekdal ibu
ngandhut punika wonten ing kahanan ingkang prihatin amargi wonten ing prastawa
ngantu-antu miyosipun kang putra. Dene bapak siyang lan dalu ugi tansah nyambut
damel meres kringet kagem nyekapi kabutuhan kang putra. Sasampune kang putra
miyos, kekalihipun tansah paring tresna lan asih sarta tansah paring wigati dhumateng
putranipun. Langkung-langkung dumugi sakmenika bapak saha ibu taksih paring
menapa kemawon dhumateng putra kadosta tresna, welas asih, ngelmu gesang,
ngelmu babagan agama, ngelmu kadonyan, wragat, lan sapanunggalanipun ingkang
boten saged kasebataken amarga saking kathahipun. Mekaten gegambaran mulyanipun
tiyang sepuh kula kaliyan panjenengan sedaya.
Gusti
Allah menika paring printah supados kang putra bekti kaliyan tiyang sepuhipun.
Babagan punika kaandhut wonten ing tembang Macapat Maskumambang:
Wong
tan manut pitutur wong tuwa ugi,
anemu
duraka,
ing
donya tumekeng akhir,
tan
wurung kasurang-surang. (ditembangke)
Tembang
Macapat Maskumambang menika ngandhut pitutur luhur supados kita tansah manut
mituhu kaliyan pituturipun tiyang sepuh, amargi tiyang ingkang boten manut
pituture tiyang sepuh menika bakal manggihi duraka wonten ing pungkasanipun.
Gusti
Allah paring printah dhumateng kita sedaya supados tansah tumindak sae kaliyan
tiyang sepuh. Kita minangka putra boten pareng matur ingkang saged damel duka
lan duhkitanipun tiyang sepuh, boten pareng matur kanthi sora (nyentak-nyentak)
dhumateng tiyang sepuh, sanadyan namung matur “ah”, saha kedah matur ingkang
sae lan saged damel tentreme manah tiyang sepuh.
Para
rawuh ingkang dhahat kinurmatan, wonten maneka warna ingkang saged dipunlampahi
gegayutan kaliyan pangabekten dhumateng tiyang sepuh. Ing antawisipun inggih:
1. Mituhu
utawi manut punapa dhawuhe tiyang sepuh. Boten pareng nentang utawi ngeyel
babagan menapa ingkang dikengken dening tiyang sepuh. Menawi kita didhawuhi
sinau, prayogane kita enggal-enggal sinau. Amargi dhawuhe tiyang sepuh menika anggadhahi
ancas sae kagem kita. Ancase tiyang sepuh ndhawuhi kita sinau menika supados
kita wasis utawi pinter lan saged nggayuh menapa ingkang dipunkajengake.
2. Mbiyantu
pikaryanipun tiyang sepuh. Tuladhanipun menawi kita ningali jogan jenes lan
reget, kedahe enggal dipunresiki, disapu. Mekaten ugi menawi wungu, kedahe
ngrapekake papan kagem tilem. Kita boten pareng damel repote bapak kaliyan ibu.
Kedahe kita mbiyantu bapak kaliyan ibu.
3. Matur
kanthi sopan lan sae sarta boten matur punapa ingkang saged damel duka tiyang
sepuh.
4. Sinau
kanthi sregep supados dados putra ingkang pinter lan wasis. Tiyang sepuh
mesthinipun remen sanget menawi putrane sregep lan wasis. Damel bingahe tiyang
sepuh kalebet bekti ugi dhumateng tiyang sepuh.
5. Ingkang
pungkasan inggih ngibadah kanthi sregep lan ndongakaken tiyang sepuh.
Dene
menawi sampun boten kagungan tiyang sepuh utawi tiyang sepuhipun sampun tilar
donya, kita tansah saged paring pangabekten dhumateng panjenenganipun kanthi:
1.
Tansah (n)dongakaken tiyang sepuh
2.
Nyuwun apura tiyang sepuh dhumateng
Gusti Allah
3.
Nglampahi punapa ingkah dereng kejangkah
dening tiyang sepuh nalika taksih gesang
4.
Nyambung tali silaturahim utawi tali
pasedherekan kaliyan kadang sedhereke tiyang sepuh
Para
rawuh ingkang luhur ing budi, sumangga wonten ing wekdal menika kula kaliyan
panjenengan sedaya ndedonga kagem tiyang sepuh supados piyambakipun tansah
pinaringan kasarasan saengga saged nyekseni kita sukses kados ingkang
dikajengaken tiyang sepuh; saged ngrencangi, anjagi tiyang sepuh dumugi
ngenjang. Amargi kathah sanget jasane tiyang sepuh dhumateng kita sedaya
kadosta sampun ngrumat, ngopeni, ndhidhik, mbiyayani, sarta nyekapi sedaya
kabetahan kula kaliyan panjenengan sedaya
tanpa pamrih. Saking bab-bab menika kita saged ningali bilih pangorbanan
tiyang sepuh dhumateng putrane punika ageng sanget.
Mekaten
babagan pangabekten dhumateng tiyang sepuh. Dene menawi wonten sekolah, ingkang
dados tiyang sepuh inggih bapak kaliyan ibu guru. Mula skaing menika wonten ing
sekolah kita ugi kedah ngabekti setya tuhu dhumateng bapak kaliyan ibu guru
ingkang minangka tiyang sepuh nomer kalih sasampunipun bapak kaliyan.
Kados
pundi anggen kita ngabekti kaliyan bapak ibu guru? Kita saged nedhahaken
bektinipun dhumateng bapak kaliyan ibu guru kanthi manut sedaya pituture bapak
kaliyan ibu guru amarga guru punika kedah digugu lan diitiru. Kita kedah tansah
nindakake punapa ingkang didhawuhi bapak saha ibu guru amargi punapa ingkang
kawejangaken dhumateng kita mesthine babagan ingkang sae. Bapak ibu guru
anggadhahi jasa damel siswa-siswi wasis, trampil, mangertos kathah ngelmu
babagan menapa kemawon ingkang saged anglantaraken siswa nggayuh
kasuksesanipun. Guru ugi nindakaken pangorbanan kanthi ancas supados siswanipun
saged dados pribadhi ingkang langkung becik, langkung-langkung saged ngangkat
drajad martabat tiyang sepuh saha sekolahipun. Bab menika kagambaraken wonten
ing tembang Macapat Dhandhanggula:
Lamun
sira anggeguru kaki,
amiliha
manungs akang nyata,
ingkang
becik martabate,
sarta
kang wruh ing kukum,
kang
ngibadah lan kang wirangi,
sokur
oleh wong tapa ingkang wus amungkur,
tan
mikir pawehing liyan,
iku
pantes sira guronana kaki,
sartane
kawruhana. (ditembangake)
Tembang
menika anggadhahi pitutur luhur menawi kita kedah pados guru ingkang sae
martabatipun, anggadhahi ngelmu babagan kukum; agama; lan ngelmu pagesangan ingkang
mumpuni, sarta ingkang saged paring piwucalan babagan pendidikan karakter kagem
siswanipun.
Para
rawuh ingkang satuhu kinurmatan wajib kagem kula kaliyan panjenengan sedaya
supados tansah ngabekti dhumateng tiyang sepuh saha guru. Pangabekti ingkang
awujud mituhu dhawuhe tiyang sepuh kaliyan guru punika minangka salah
satunggalipun pendidikan karakter. Pendidikan karakter minangka kunci sukses
saben pribadi amarga pinter namung pendidikan moral boten sae, boten bakal
dados pribadhi ingkang becik martabate. Saenipun menawi kapinteran disarengi
kaliyan pendidikan moral ingkang sae ugi, saengga saged mujudaken kewasisan
wonten bab spiritual, emosional, saha intelegensi kanthi seimbang. Menawi saben
tiyang anggadhahi pendidikan karakter, spiritual, intelegensi ingkang sae
tiyang ingkang luhur ing budi sarta sae martabate bakal kawujud.
Mula
saking menika, sumangga wiwit samenika kita manut pitutur sae ingkang
kawejangaken dening tiyang sepuh kaliyan guru. Amargi bab menika dados salah satunggalipun
wujud pangabekti dhumateng piyambakipun lan kalebet pendidikan karakter ingkang
sae. Kula kaliyan panjenengan sedaya kedah tansah ngabekti dhumateng tiyang
sepuh kaliyan guru amargi piyambakipun sampun paring mapinten-pinten piwulang
luhur, biaya, pangorbanan, ketrampilan lan sapanunggalanipun dhumateng kita
saengga kaajab kita saged dados tiyang ingkang sae martabate. Pangabekti dados
satunggalipn cara kagem males sedaya jasa tiyang sepuh kaliyan guru ingkang
tanpa upami.
Susuh bubrah
manuk tuhu
ditata ora
keburu
Kita kedah setya
tuhu
Mring wong tuwa
uga guru
Mekaten
ingkang saged kula andharaken. Mugi-mugi saged paring mupangat dhumateng kita
sedaya. Menawi kathah kekirangan kula tansah nyuwun lumubering samodra
pangaksama.
Maem kupat jodhone
santen
Menawi lepat
nyuwun pangapunten
Nuwun
maturnuwun
Wassalamualaykum Wr. Wb.
0 Komentar Untuk "5 Contoh Pidato Tentang Pendidikan Yang Singkat, Padat dan Jelas"
Posting Komentar